Pertengahan abad ke-17 penggunaan trip bilangan (a1, a2, a3) untuk meletakkan titik-titik di dalam ruang R-3 mulai digunakkan secara jelas. Menjelang akhir abad ke-19 para ahli matematika dan ahli fisika menyadari bahwa tidak cukup penggunaan trippel dalam pemikiran peletakkan titik-titik dalam suatu ruang berdimensi Rn. Maka dikenal pula kuadrupel bilangan (a1, a2, a3, a4) untuk pemikiran meletakkan titik-titik di ruang berdimensi 4, kuintupel (a1, a2, a3, a4, a5) sebagai titik di dalam ruang berdimensi 5 dan seterusnya.
Walaupun visualisasi geometrik kita tidak bisa lebih dari ruang berdimensi 3, namun kita dapat memperluas banyak pemikiran yang sudah dikenal ssampai melebihi ruang-3 dan bekerja dengan sifat analitik atau sifat numerik dari titik dan vektor dan bukan bekerja pada sifat geometrik.
Definisi
Jika n suatu bilangan bulat positif, maka sebuah tupel-n terorde (ordered n-tupel) adalah urutan dari n bilangan real (a1, a2, …, an). Himpunan dari semua tupel-n terorde (ganda-n berurut) dinamakan ruang berdimensi-n dan dinyatakan dengan Rn.
Sebuah tupel-n terorde (a1, a2, …, an) dapat dipandang sebagai ”titik yang diperumum” dan dapat dipandang pula sebagai ”vektor yang diperumum”. Sebuah tupel 5 a = (-2, 4, 0, 1, 6) dapat dipandang sebagai sebuah titik di dalam R5 atau dapat dipandang sebagai vektor di dalam R5.
- Dua vektor u = (u1, u2, …, un) dan v = (v1, v2, …, vn) dalam Rn disebut sama jika u1 = v1, u2 = v2,…, un = vn
- Jumlah u + v didefinisikan sebagai : u + v = (u1 + v1, u2 + v2,…, un + vn)
- Jika k sembarang skalar, perkalian skalar ku didefinisikan sebagai ku= (ku1, ku2,…, kun)
- Vektor nol (zero vector) dalam Rn didefinisikan sebagai vektor 0 = (0,0,0,…,0)
- Jika u = (u1, u2, …., un) adalah sembarang vektor dalam Rn, maka negatif (atau invers aditif) dari u (-u) didefinisikan sebagai -u = (-u1, -u2, …., -un)
- Pengurangan vektor-vektor di dalam Rn v-u = v + (-u), atau dalam komponen-komponennya
- v – u = v + (-u) = (v1, v2, …, vn) – (u1, u2, …, un) = (v1 - u1, v2 - u2, …, vn - un)
Jika u = (u1,u2,…,un), v = (v1,v2,…,vn), dan w = (w1,w2,…,wn) adalah vektor-vektor dalam Rn, dan k serta l adalah skalar, maka :
- u + v = v + u
- u + (v + w) = (u + v )+ w
- u+ 0 = 0 + u = u
- u + (-u) = 0
- k(lu) = (kl)u
- k(u + v) = ku + kv
- (k + l) u = ku + lu
- 1 . u = u
Contoh soal :
Buktikan bahwa dalam persamaan vektor x + u = v berlaku x = v – u
Jawab:
x + u = v
(x + u) + (-u) = v + (-u)
x + (u - u) = v - u
x + 0 = v - u
x = v - u
Definisi
Dua vektor u = (u1, u2, …, un) dan v = (v1, v2, …, vn) adalah sebarang vektor di dalam Rn maka perkalian dalam Euclidis (Euclidian inner product) u.v didefinisikan oleh :
u.v = u1.v1 + u2.v2 + … + un.vn
Teorema 2
Jika u = (u1,u2,…,un), v = (v1,v2,…,vn), dan w = (w1,w2,…,wn) adalah vektor-vektor dalam Rn, dan k adalah sebarang skalar, maka :
a. u . v = v.u
b. (u + v) . w = u.w + v.w
c. (ku) . v = k.(u.v)
d. v . v ≥ 0 Selanjutnya v . v = 0 jika dan hanya jika v = 0
Definisi
Norma Euclidis (atau panjang Euclidis) dari sebuah vektor u = (u1, u2, …, un) di dalam Rn adalah :
Jarak Euclidis di antara titik u = (u1,u2,…,un) dan v = (v1,v2,…,vn) di dalam Rn didefinisikan :

B. RUANG VEKTOR UMUM
Definisi:
Misalkan V adalah sebarang himpunan benda yang dapat didefinisikan 2 (dua) operasi yaitu penjumlahan dan perkalian dengan scalar (bilangan riel).
Operasi penambahan adalah sebuah kaidah bahwa setiap pasang benda u dan v di dalam V merupakan penjumlahan elemen u + v. Ini dinamakan jumlah (sum) dari u dan v.
Operasi perkalian scalar adalah sebuah kaidah bahwa setiap scalar k dan setiap benda u di dalam V adalah sebuah elemen ku. Ini dinamakan kelipatan scalar (scalar multiple) dari u oleh k.
Jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua benda u, v, w di dalam V oleh semua scalar k dan l maka kita menamakan V sebuah ruang vector (vector space) dan benda-benda di dalam V dinamakan vector.
Beberapa aksioma tersebut adalah sebagai berikut :
- Jika u dan v adalah benda-benda di dalam V maka u + v berada di dalam V (tertutup terhadap penjumlahan)
- u + v = v + u
- u + (v + w) = (u + v )+ w
- Ada sebuah benda 0 di dalam V sehingga u + 0 = 0 + u = u untuk semua u di V
- Untuk setiap u di dalam V, ada sebuah benda –u didalam V yang dinamakan invers dari u sehingga u + (-u) = 0
- Jika k adalah sebarang bilangan riel dan u adalah sebarang benda dalam V maka ku berada di dalam V
- k(u + v) = ku + kv
- (k + l) u = ku + lu
- k(lu) = (kl)u
- 1 u = u
Misalkan V adalah sebuah ruang vector, u sebuah vector di dalam V dan k sebuiah skalar, maka :
1. 0 u = 0
2. k 0 = 0
3. (-1) u = -u
4. Jika k u = 0 maka k = 0 atau u = 0
Soal :
Buktikan Teorema 3 no. 1 bahwa : 0 . u = 0
Jawab
0u + 0u = (0 + 0) . u aksioma 8
0u + 0u = 0u aksioma 4
Aksioma 5 menyatakan “ untuk setiap u di dalam V, ada sebuah benda –u didalam V yang dinamakan invers dari u sehingga u + (-u) = 0”
Maka 0u mempunyai sebuah negative yaitu : -0u
Kita tambahkan -0u ini kepada kedua sisi persamaan di atas, sehingga :
0u + 0u = 0u
[0u + 0u] + (-0u) = 0u + (-0u)
0u + [ 0u + (-0u)] = 0u + (-0u) aksioma 3
0u + 0 = 0 aksioma 5
0u = 0 aksioma 4
Terbukti !
Soal :
Buktikan Teorema 3 no. 3 bahwa : (-1) u = -u
Jawab
Kerjakan sendiri sebagai latihan!
C. SUBRUANG
Jika V adalah ruang vector, maka subhimpunan-subhimpunan tertentu dari V itu sendiri membentuk ruang vector di bawah penambahan vector dan perkalian scalar yang telah didefinisikan pada V.
Definisi:
Sebuah subhimpunan W dari sebuah ruang vector V dinamakan sebuah subruang (subspace) dari V jika W itu sendiri adalah sebuah ruang vector di bawah penambahan dan perkalian scalar yang didefinisikan pada F.
Teorema 4
Jika W adalah sebuah himpunan dari satu atau lebih vector dari sebuah ruang vector V, maka W adalah subruang dari V sebuah ruang vector V jika dan hanya jika kondisi berikut berlaku :
1. Jika u dan v adalah vektor-vektor di W, maka u + v berada di dalam W
2. Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor di dalam W, maka ku berada di dalam W
Kondisi (1) dan (2) dalam teorema 4 sering dijelaskan dengan mengatakan bahwa W tertutup di bawah penambahan dan tertutup di bawah perkalian skalar.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa jika W adalah subruang dari V, maka semua aksioma ruang vektor dipenuhi.
Tiap-tiap ruang vektor V mempunyai paling sedikit 2 (dua) subruang. V sendiri adalah sebuah subruang dan himpunan (0) yang terdiri dari vector nol di dalam V adalah sebuah subruang (yang dinamakan subruang nol – zero subspace)
Contoh subruang.
W adalah sebuah sebarang bidang yang ada di ruang R3 melalui titik asal. Misalkan u dan v adalah sebarang vector di dalam W. Maka u + v haruslah terletak pada W karenma u + v adalah diagonal dari parallelogram yang ditentuka dari u dan v. Perkalian skalar k dan u atau ku haruslah terletak pada W karena ku adalah sebuah garis yang melalui u. jadi W adalah subruang dari R3

a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1
a21 x1 + a22 x2 + … + a21 xn = b2
.
.
.
am1 x1 + am2 x2 + … + amn xn = bn
Dalam notasi matriks dituliskan A x = b
Sebuah vector s = (s1, s2, … , sn) di dalam Rn dinamakan sebuah vector pemecahan (solution vector) dari system tersebut jika :
x1 = s1
x2 = s2
…
xn = sn
adalah pemecahan dari sistem tersebut.
Selanjutnya dapat dipahami bahwa vector pemecahan (solution vector) adalah juga sebuah subruang
Subruang W dalam contoh di atas juga disebut sebagai ruang pemecahan (solution space) dari sistem A x = 0
D. KOMBINASI LINIER
Definisi
Sebuah vector w dinamakan kombinasi liner dari vector vektor v1, v2, …, vn jika vektor tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
w = k1 v2 + k2 v2 + … + kn vn
Dengan k1, k2, …, kn adalah skalar
Contoh Soal :
Tinjaulah vector-vektoir berikut:
u = (1, 2, -1)
v = (6, 4, 2)
p = (9, 2, 7)
q = (4, -1, 8 )
Buktikan bahwa :
- p adalah kombinasi linier dari u dan v
- q adalah bukan kombinasi linier dari u dan v
JAWAB
- Untuk membuktikan bahwa p adalah kombinasi linier dari u dan v, haruslah ada skalar k1, k2
p = k1 u + k2 v
(9, 2, 7) = k1 (1, 2, -1) + k2 (6, 4, 2)
(9, 2, 7) = ( k1, 2 k1, - k1) + (6 k2, 4 k2, 2 k2)
(9, 2, 7) = ( k1+ 6 k2, 2 k1 + 4 k2, - k1+ 2 k2)
Berarti bahwa :
9 = k1+ 6 k2
2 = 2 k1 + 4 k2
7 = – k1+ 2 k2
Dengan memecahkan system ini didapat bahwa :
k1 = -3 dan k2 = 2
Sehingga : p = -3 u + 2 v
Kesimpulan : p adalah kombinasi linier dari u dan v
- Untuk membuktikan bahwa q apakah merupakan kombinasi linier dari u dan v, haruslah ada skalar k1, k2. Untuk selanjutnya jawaban dikerjakan sendiri sebagai latihan.
Definisi
Jika v1, v2, …, vn adalah vector-vektor di dalam sebuah ruang vektor V dan jika tiap-tiap vektor di dalam V dapat dinyatakn dalam kombinasi linier dari v1, v2, …, vn, maka dikatakn bahwa vektor-vektor ini merentang V.
(Kata merentang dalam istilah lain ditulis membangun atau span)
Contoh 1 :
Vektor-vektor i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0) dan k = (0, 0, 1) merentang R3 karena tiap-tiap vektor sebarang (a, b, c) di R3 dapat ditulis sebagai
(a, b, c) = a i + b j + c k
Dan (a, b, c) merupakan kjombinasi linier dari i , j dan k
Contoh 2 :
Polinomial-polinomial 1, x, x2, …, xn merentang vektor Pn karena setiap polinomial p di dalam Pn dapat ditulis sebagai
P = a0 + a1x + a2x2 + … + an xn
Dan merupakan kombinasi linier dari 1, x, x2, …, xn
Soal :
Tentukan apakah a = (1, 1, 2), b = (1, 0, 1), dan c = (2, 1, 3) merentang di R3
Teorema 5:
Jika dari v1, v2, …, vn, adalah vektor-vektor di dalam sebuah ruang vektor V, maka :
1. Himpunan W dari semua kombinasi linier dari v1, v2, …, vn adalah sebuah subruang dari V.
2. W adalah subruang terkecil dari V yang mengandung v1, v2, …, vn di dalam arti bahwa tiap-tiap subruang dari V yang mengandung v1, v2, …, vn harus mengandung W.
Bukti Teorema 5 No. 1
Untuk memperlihatkan bahwa W adalah sebuah subruang dari V, maka kita harus membuktikan bahwa W tertutup di bawah penambahan dan perkalian skalar. Jika u dan v adalah vektor-vektor di dalam W maka :
u = c1 v1 + c2 v2 + … + cn vn
v = k1 v1 + k2 v2 + … + kn vn
dengan : c1, c2, … , cn , dan k1 k1, k2, … ,kn adalah skalar.
Maka:
u + v = (c1 v1 + c2 v2 + … + cn vn ) + (k1 v1 + k2 v2 + … + kn vn)
u + v = (c1 + k1) v1 + (c2 + k2) v2 + … + (cn + kn) vn
dan untuk sebarang skalar k
ku = (kc1) v1 + (kc2) v2 + … + (kcn ) vn
Jadi u + v dank u adalah kombinasi linier dari v1, v2, …, vn dan sebagai konsekuensinya maka u + v dan ku terletak di dalam W. Maka W tertutupo di bawah penambahan dan perkalian skalar.
Bukti Teorema 5 No. 2
Kerjakan sendiri sebagai latihan!

Catatan :
Ruang linier W yang direntang oleh sebuah himpunan dari vector-vektor S = { v1, v2, …, vn} dapat ditulis sebagai :
W = lin(S), atau W = lin{v1, v2, …, vn}, atau W = span(S)
E. KEBEBASAN LINIERJika S = { v1, v2, …, vn}adalah sebuah himpunan vektor. Vektor –vektor di S dikatakan bebas linier (linearly independent) jika persamaan
k1 s1 +k2 s3 +…+ kn sn = 0
hanya memiliki penyelesaian k1 = k2 =…= kn = 0
Jika ada penyelesaian lain untuk nilai k1, k2, …, kn selain 0 maka dikatakan vector-vektor di S bergantung linier (linearly dependent)
Contoh 1 :
Vektor-vektor i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0) dan k = (0, 0, 1) di dalam R3
Komponen-komponen persamaan vector adalah :
k1 i + k2 j + k3 k = 0
k1 (1, 0, 0) + k2 (0, 1, 0) + k3 (0, 0, 1) = (0, 0, 0)
Jika diselesaikan, akan di dapatkan bahwa : k1 = 0, k2 = 0 dan k3 = 0
Kesimpulan :
Himpunan S = {I, j, k} adalah bebas linier (linearly independent)
Contoh 2 :
Himpunan Vektor-vektor S = { v1, v2, v3} dengan :
v1 = (-2, -1, 0, 3), v2 = (1, 2, 5, -1) dan v3 = (7, -1, 5,8) di dalam R4
Komponen-komponen persamaan vector adalah :
k1 v1 + k2 v2 + k3 v3 = 0
k1 (-2, -1, 0, 3) + k2 (1, 2, 5, -1) + k3 (7, -1, 5,8) = (0, 0, 0)
Jika diselesaikan, akan di dapatkan bahwa : k1 = 3, k2 = 1 dan k3 = -1
Atau ditulis : 3v1+ v2- v3 = 0
Kesimpulan :
Himpunan S = { v1, v2, v3} bergantung linier (linearly dependent)
Soal Latihan :
- Polinomial-polinomial p1 = 1-x, p2 = 5+3x-2×2 dan p3 = 1+3x-x2. Tentukan apakah himpunan vektor polinomial S = {p1, p2, p3} bebas linier atau bergantung linier.
- v1 = {1, -2, 3}, v2 = {5, 6, -1} dan v3 = {3, 2, 1}. Tentukan apakah vektor-vektor tersebut membentuk sebuah himpunan yang bebas linier atau himpunan yang tak bebas linier?
Pemahaman :
1. Dua buah vektor di dalam R2 atau R3 tak bebas linier (bergantung linier) jika dan hanya jika kedua vektor tersebut terletak pada garis yang sama yang melalui titik asal.
2. Tiga buah vektor v1, v2, v3 di R3 yang membentuk himpunan S = { v1, v2, v3} tak bebas linier jika dan hanya jika ketiga vector tersebut terletak di dalam bidang yang sama yang melalui titik asal jika ketiga vektor tersebut ditempatkan dengan titik-titik permulaannya di titik asal.
3. Tiga buah vektor v1, v2, v3 di R3 tak bebas linier jika dan hanya jika paling sedikit satu di antara ketiga vector tersebut adalah kombinasi linier dari vector yang lain.
4. Tiga buah vektor v1, v2, v3 di R3 tak bebas linier jika dan hanya jika paling sedikit satu di antara ketiga vector tersebut berada di dalam ruang yang direntang oleh kedua vektor yang lain. Tetapi ruang yang direntang oleh sebarang 2 vektor di dalam R3 adalah sebuah garis yang melalui titik asal, atau sebuah bidang yang melalui titik asal, atau titik asal itu sendiri.

Teorema 6:
Misalkan S = { v1, v2, v3} Jika dari v1, v2, …, vn, adalah sebuah himpunan vektor-vektor di dalam Rn Jika r > n maka S tak bebas linier atau bergantung linier.
Teorema ini mengatakan pada kita bahwa sebuah himpunan di dalam R2 dengan lebih dari dua vektor adalah sebuah himpunan yang tak bebas linier. Sebuah himpunan di R3 dengan lebih dari 3 vektor adalah sebuah himpunan yang tak bebas linier.
F. BASIS
Definisi:
Jika V adalah sebarang ruang vector dan S ={v1, v2, v3, …, vn } adalah sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor di dalam V, maka S dinamakan sebuah basis untuk V jika :
1. S bebas linier
2. S membangun (merentang = span) V
Contoh 1:
Misalkan
e1 = (1, 0, 0, …, 0), e2 = (0, 1, 0, …, 0),
e3 = (0, 0, 1, …, 0), en = (0, 0, 0, …, 1)
dan S = { e1, e2, e3, …, en}
Dapat dengan mudah ditunjukkan bahwa S adalah sebuah himpunan yang bebas linier di Rn . Karena setiap vektor v = {v1, v2, v3, …, vn} di dalam Rn dapat dituliskan sebagai
v = v1 e1 + v2 e2 + v3 e3 + … + vn en , maka S merentang Rn .
Karena S bebas linier dan S merentang di Rn maka S adalah sebuah basis.
Basisi ini merupakan basis standar untuk Rn.
Contoh 2
S={e1, e2, e3} dengan
e1=(1, 0, 0),
e2 =(0, 1, 0), dan
e3 =(0, 0, 1)
Maka S={e1, e2, e3} adalah basis di R3
Contoh 3
B={p1, p2, p3} dengan
p1 =1,
p2 =x, dan
p3 =x2
Maka B={p1, p2, p3} basis polinom berderajat maksimal 2 .
Soal :
Misalkan v1 = (1, 2, 1), v2 = (2, 9, 0) dan v3 = (3, 3, 4). Buktikan bahwa S = (v1, v2, v3) adalah sebuah basis untuk R3
JAWAB
Untuk memperlihatkan bahwa S merentang di R3 maka kita harus memperlihatkan bahwa sebuah vektor sebarang b = (b1, b2, b3) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier.
Ditulis :
b = k1v1 + k2v2 + k3v3
(kita sebut sebagai sitem 1-A)
(b1, b2, b3) = k1 (1, 2, 1) + k2 (2, 9, 0) + k3 (3, 3, 4)
(b1, b2, b3) = (k1, 2k1, k1) + (2 k2, 9k2, 0) + (3k3, 3k3, 4k3)
(b1, b2, b3) = (k1 + 2 k2 + 3k3, 2k1 + 9k2 + 3k3, k1 + 4k3)
Dapat ditulis :
k1 + 2 k2 + 3k3 = b1
2k1 + 9k2 + 3k3 = b2
k1 + 0 + 4k3 = b3
(kita sebut sebagai sitem 1-B)
Sehingga :
- Untuk memperlihatkan bahwa S merentang V maka kita harus memperlihatkan bahwa sitem 1-B terebut mempunyai sebuah pemecahan untuk semua pilihan b = (b1, b2, b3)
- Untuk membuktikan bahwa S bebas linier kita harus memperlihatkan bahwa satu-satunya pemecahan dari :
(kita sebut sebagai sitem 1-C)
adalah semua k = 0 (ditulis k1 = k2 = k3 = 0)
Sistem 1-C jika kita nyatakan dalam komponen-komponen ditulis :
k1 + 2 k2 + 3k3 = 0
2k1 + 9k2 + 3k3 = 0
k1 + 0 + 4k3 = 0 (kita sebut sebagai sitem 1-D)
Pembuktian S bebas linier akan direduksi menjadi pembuktian bahwa sistem 1-D yang homogen hanya mempunyai pemecahan trivial (pemecahan dengan solusi sama dengan 0)
Menurut Teorema 13 tentang matriks kita dapat membuktikan point 1 dan point 2 (S merentang V dan S bebas linier) cukup dengan memperlihatkan bahwa matriks koefisien A dapat dibalik. Matriks koefisien A adalah :

Matriks A dapat dibalik jika determinan A ≠ 0

Kesimpulan : karena A dapat dibalik maka S sebuah basis untuk R3
Catatan :
Teorema 13 tentang matriks dalam bagian matriks menyatakan :
Jika A adalah sebuah matriks n x n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen satu dengan yang lainnya.
a. A dapat dibalik
b. A . X = 0 hanya mempun yai pemecahan trivial
c. A ekivalen baris kepada In
d. A . X = B konsisten untuk tiap-tiap matriks B yang berukuran n x 1
Contoh 4 :
Misalkan :

Buktikan bahwa himpunan S = (M1, M2, M3, M4) adalah sebuah basis untuk ruang vektor matrik ordo 2×2 atau matriks M22
JAWAB
Ambil sembarang matriks ordo 2×2 yaitu :

Sehingga :
a. Untuk melihat bahwa S merentang M22 perlihatkanlah bahwa sebuah vektor P dapat ditulis sebagai :

Sehingga S merentang M22
b. Untuk melihat bahwa S bebas linier maka ditulis :

Sehingga S bebas linier
Teorema 7 :
Jika S = {v1, v2, v3, …, vn} adalah sebuah basis untuk sebuah ruang vektor V. Maka tiap-tiap himpunan dengan lebih dari n vektor akan tak bebas linier.
Bukti :
S = {v1, v2, v3, …, vn} adalah sebuah basis untuk sebuah ruang vektor V. Misalkan T = {w1, w2, w3, …, wm} adalah sebarang himpunan dari m vector di dalam V dengan m > n. Kita akan perlihatkan bahwa T tak bebas linier.
Karena S adalah basis maka setiap wi dapat dinyakan sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor di dalam S. Ditulis :
w1 = a11v1 + a21 v2 + … + an1 vn
w2 = a12v1 + a22 v2 + … + an2 vn
w3 = a13v1 + a23 v2 + … + an3 vn
.
.
.
wm = a1mv1 + a23 v2 + … + anm vn
Untuk memperlihatkan bahwa T tak bebas linier maka kita harus mencari skalar-skalar k1, k2, …, km yang tidak semuanya bernilai nol. Sehingga :
k1 w1 + k2 w2 + k3 w3 + … + km wm = 0
Dengan mensubstitusi nilai masing-masing w1, w2, w3, …, dan wm kita dapatkan persamaan :
a11 k1 + a12 k2 + … + a1 m km = 0
a21 k1 + a22 k2 + … + a2 m km = 0
a31 k1 + a32 k2 + … + a3 m km = 0
.
.
.
an1 k1 + an2 k2 + … + an m km = 0
Persamaan terakhir ini mempunyai lebih banyak bilangan yang tak diketahui dari pada persamaan, maka bukti ini sudah lengkap bahwa T tak bebas linier. Teorema 1 tentang matriks menjamin bahwa persamaan di atas ada pemecahan yang tak trivial.
Teorema 8 :
Setiap dua basis untuk sebuah ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai banyak vector yang sama.
Bukti:
Misalkan S = {v1, v2, v3, …, vn} dan S’ = {w1, w2, v3, …, wn} adalah dua basis untuk sebuah ruang vektor Vyang berdimensi berhingga.
Karena S adalah sebuah basis dan S’ adalah sebuah himpunan yang bebas linier maka berdasarkan Teorema 7 berarti m ≥ n.
Karena S’ adalah sebuah basis dan S adalah sebuah himpunan yang bebas linier maka berdasarkan Teorema 7 berarti n ≥ m.
Karena m ≥ n dan n ≥ m maka kesimpulan : m = n
E. DIMENSI
Dimensi dari sebuah vektor V yang berdimensi berhingga didefinisikan sebagai banyaknya vektor di dalam sebuah basis untuk V. Catatan, kita mendefinisikan ruang vektor nol mempunyai dimensi nol.
Contoh 1
S adalah sebuah himpunan yang bebas linier di Rn dengan S = { e1, e2, e3, …, en} dan
e1 = (1, 0, 0, …, 0), e2 = (0, 1, 0, …, 0), e3 = (0, 0, 1, …, 0), en = (0, 0, 0, …, 1).
S merentang Rn dan S adalah sebuah basis untuk Rn.
Maka Rn. adalah ruang vektor yang berdimensi n.
Contoh 2
Himpunan S={1, x, x2, …, xn} adalah sebuah basis untuk ruang vektor Pn. Himpunan S mengandung n+1 vektor. Jadi tiap-tiap basis untuk Pn mengandung n+1 vektor. Dimensi untuk Pn adalah n+1.
Contoh 3
B={p1, p2, p3} dengan
p1 =1,
p2 =x, dan
p3 =x2
Maka B={p1, p2, p3} basis polinom berderajat maksimal dua dan berdimensi 3.
Soal 1 :
Tentukan sebuah basis dan dimensi untuk ruang pemecahan dari sistem homogen berikut:
2x1 + 2x2 – x3 + x5 = 0
-x1 – x2 + 2x3 - 3x4 + x5 = 0
x1 + x2 - 2x3 – x5 = 0
x3 + x4 + x5 = 0
JAWAB
Diselesaikan dengan eselon baris yang direduksi


Sehingga didapatkan :
x1 + x2 + x5 = 0
x3 + x5 = 0
x4 = 0
Didapatkan :
x1 = - x2 - x5
x3 = - x5
x4 = 0
Maka himpunan pemecahannya :
x1 = - s - t
x2 = s
x3 = - t
x4 = 0
x5 = t
Maka vektor-vektor pemecahannya dituliskan :

Ini memperlihatkan bahwa sistem persamaan terdiri dari 2 vektor basis, yaitu v1 dan v2 dengan :

Kesimpulan :
Karena v1 dan v2 merentang dalam ruang pemecahan system persamaan linier tersebut di atas dan v1 dan v2 bebas linier, maka v1 dan v2 adalah sebauah basis.
Ruang pemecahan tersebut adalah ruang berdimensi 2.
Teorema 9 :
Jika S = {v1, v2, v3, …, vn} adalah sebuah himpunan dari n vektor yang bebas linier di dalam sebuah ruang vektor V yang berdimensi n, maka S adalah sebuah basis untuk V
Jika S = {v1, v2, v3, …, vn} adalah sebuah himpunan dari n vektor yang merentang (membangun) sebuah ruang vektor V yang berdiameter n, maka S adalah sebuah basis untuk V
Jika S = {v1, v2, v3, …, vr} adalah sebuah himpunan dari n vektor yang bebas linier di dalam sebuah ruang vektor V yang berdimensi n dan r < n, , maka S dapat diperbesar menjadi sebuah basis untuk V, yakni ada vektor-vektor vr+1, …, vn sehingga {v1, v2, v3, …, vr+1, …, vn } adalah sebuah basis untuk V.
TUGAS UJIAN AKHIR PAKET :
(untuk mahasiswa keguruan program studi Pend. Matematika)
Soal 1 : Kombinasi Linier
Diketahui himpunan vektor S = {e1,e2, e3,} dengan e1 = (1, 0, 1), e2 = (0, 1, -1) dan e3 = (1, 1, -1). Diketahui vektor u = (2, 3, -1). Tunjukkan bahwa vektor u dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor dalam S.
Soal 2 : Bebas Linier & Tak Bebas Linier
Polinomial-polinomial
p1 = 1 - x
p2 = 5 + 3x - 2x2
p3 = 1 + 3x - x2.
Tentukan apakah himpunan vektor polinomial S = {p1, p2, p3} bebas linier atau bergantung linier.
Soal 3 : Basis dan Dimensi
1. Dimensi adalah …………………………. (uraikan)
2. Dim (R3) = …… (tulis nilai atau angka)
3. Dim (R2) = …… (tulis nilai atau angka)
4. Demensi matriks ordo 2×2 atau dim(M2×2 ) = ….. (nilai atau angka)
5. Dimensi polinomial berderajat 2 atau dim (P2) = …. (nilai atau angka)
6. Dimensi polinomial berderajat n atau dim (Pn) = …. (nilai atau angka)
Soal 4 : Basis dan Dimensi
Tuliskan basis dan dimensi dari dari sub ruang pada bidang: -x + 2y +5z=0.
Petunjuk :
Tulis persamaan x = ….
Tulis persamaan y = ….
Tulis persamaan z = ….
Kemudian tulis dalam persamaan vektor
Tentukan ada berapa vektor basis dan berapa dimensinya.
Contoh Soal dan Jawaban
Ujian Akhir Paket
Soal No. 1Diketahui himpunan vektor S = {e1,e2, e3,} dengan e1 = (1,-2,0,3), e2 = (2,3,0,-1) dan e3 = (2,-1,2,1). Diketahui vektor u = (3, 9, -4, -2). Tunjukkan bahwa vektor u dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor dalam S
JAWAB
(3,9,-4,-2) = k1 (1,-2,0,3) + k2 (2,3,0,-1) + k3 (2,-1,2,1)
(3,9,-4,-2) = (k1, -2k1, 0, 3k1) + (2k2, 3k2, 0, - k2) + (2k3, -k3, 2k3, k3)
(3,9,-4,-2) = (k1 + 2 k2 + 2k3 , -2k1 + 3k2 – k3, 0 + 0 + 2k3, 3k1 - k2 + 3k2 )
3 = k1 + 2 k2 + 2k3
9 = -2k1 + 3k2 – k3
-4 = 2k3
-2 = 3k1 - k2 + 3k2
Penyelesaian:
k1 =1, k2 = 3 dan k3 = -2
Jadi :
u = e1 + 3e2 – 2e3
Kesimpulan : u adalah kombinasi linier vector-vektor di dalam S
Soal No. 2
Diketahui plinomial-polinomial sebagai berikut :
p1 = 1 - x
p2 = 5 + 3x - 2x2
p3 = 1 + 3x - x2.
Tentukan apakah himpunan vektor polinomial S = {p1, p2, p3} bebas linier atau bergantung linier
JAWAB
Jika koefisien-koefisien polinomial kita nyatakan dalam a, b, dan c
ap1 + bp2 + c p3 = 0
a (1 - x) + b (5 + 3x - 2x2 ) + c (1 + 3x - x2) = 0
a – ax + 5b + 3bx – 2bx2 + c + 3cx – cx2 = 0
– 2bx2 – cx2 – ax + 3bx + 3cx + a + 5b + c = 0
2bx2 + cx2 + ax – 3bx – 3cx - a – 5b - c = 0
2bx2 + cx2 + ax – 3bx – 3cx - a – 5b - c = 0
(2b + c) x2 + (a – 3b) x + ( -a - 5b - c) = 0
Sehingga :
2b + c = 0
a – 3b = 0
-a - 5b - c = 0
Sistem linier di atas ternyata mempunyai penyelesaian yang tak trivial. Nilai koefisien-koefisien mempunyai nilai :
a = 3, b = -1 dan c = 2
Kesimpulan :
3p1 - p2 + 2 p3 = 0
Polinomial tak bebas linier karena nilai k ≠ 0
Soal No. 3
Isilah pernyataan-pernyataan berikut :
a. Dimensi (dim) adalah …………………………. (uraikan)
b. Dim (R3) = ……
c. Dim (R2) = ……
d. Demensi matriks ordo 2×2 atau dim(M2×2 ) = …..
e. Dimensi aljabar polinomial berderajat 2 atau dim (P2) = ….
f. Dimensi aljabar polinomial berderajat n atau dim (Pn) = ….
JAWABAN
a. Dimensi adalah banyaknya vektor di dalam sebuah basis untuk V
b. Dim (R3) = 3 (tiga)
Penjelasan:
Contoh vektor basis yang membangun R3 adalah :
(1, 0, 0), (0, 1, 0) dan (0, 0, 1)
c. Dim (R2) = 2 (dua)
Penjelasan:
Contoh vektor basis yang membangun R2 adalah :
(1, 0), dan (0, 1)
d. Demensi matriks ordo 2×2 atau dim(M2×2 ) = 4 (empat)
Penjelasan:
Contoh vektor basis yang membangun M2×2 adalah :

e. Dimensi aljabar polinomial berderajat 2 atau dim (P2) = 3 (tiga)
Penjelasan:
Bentuk polinomial berderajat 2
ax2 + bx + c = 0
vektor basis yang membangun polinomial derajat 2 adalah : a, b, dan c
Maka dimensi polinomoal berderajat dua = 3
f. Dimensi aljabar polinomial berderajat n atau dim (Pn) = n + 1
Penjelasan:
Penjelasan sama dengan point e tersebut di atas.
Maka dimensi polinomoal berderajat n = n + 1
Soal No. 4
Tuliskan basis dan dimensi dari dari sub ruang pada bidang: -x + 2y +5z=0.
Petunjuk :
Tulis persamaan x = ….
Tulis persamaan y = ….
Tulis persamaan z = ….
Kemudian tulis dalam persamaan vektor
Tentukan ada berapa vektor basis dan berapa dimensinya.
JAWABAN
x = 2y +5z=0.
y = s.
z = t.

src: http://matematikakusuka.com/?page_id=37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar